Senin, 07 Januari 2008

PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TIK

SEBAGAI SUMBER BELAJAR

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menghadapi era globalisasi dan kompetisi sebagai konsekuensi tak terhindarkan dari proses itu menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Persaingan era global telah dipenuhi segala teknologi canggih. Hampir semua bidang memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan hasil maksimal. Sayangnya, pendidikan kita belum memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut secara maksimal.

Harus diakui bahwa kualitas SDM Bangsa Indonesia dalam banyak bidang masih tertinggal dibanding dengan mereka yang berasal dari negara-negara maju. Institusi pendidikan dipercaya memiliki peran yang sangat mendasar dalam proses melahirkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu, adalah tugas yang besar bagi institusi pendidikan di Indonesia untuk melakukan upaya-upaya terobosan dan progresif untuk meningkatkan kualitas tersebut, sebab jika tidak, SDM bangsa ini akan terus tertinggal. Kepentingan ini semakin mendesak mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi, institusi pendidikan dari luar negeri dimungkinkan untuk diselenggarakan di Indonesia.

Hal ini merupakan tantangan besar bagi institusi pendidikan dalam negeri untuk berbenah diri. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Sudah banyak institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang mempromosikan diri sebagai institusi pendidikan berbasis teknologi. Bahkan, teknologi sudah menjadi kata kunci promosi untuk menciptakan kredibilitas dan kualitas institusi pendidikan. Merujuk pada fenomena ini, sangat tampak bahwa masyarakat, termasuk masyarakat akademik kita, sangat menyakini akan kemanfaatan positif TIK bagi pencapaian produktivitas pendidikan. Keyakinan ini tidak keliru mengingat bahwa di beberapa negara maju, TIK memang memberikan keuntungan positif bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dan pendidikan.

Namun demikian, keberhasilan proses pembelajaran berbasis teknologi yang diselenggarakan di beberapa negara maju tersebut tidak menjamin institusi pendidikan dalam negeri mencapai keberhasilan yang sama. Terdapat banyak faktor yang harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran dan pendidikan itu.

1.2 Rumusan Masalah

Pada makalah ini penulis mengambil permasalahan mengenai bagaimana pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar.

1.4 Manfaat

Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa Teknologi Pendidikan mengenai materi pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer / pemindahan informasi antar media.

2.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan diberbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.

Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.

TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software. Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkanTIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode

2.2.1 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar

1. E-Learning (Electronic Learning)

Adalah proses pembelajaran jarak jauh melalui pemanfaatan teknologi internet. Dalam konteks electronic learning atau e-learning sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi. Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat erat kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai komponen utamanya.

AW.Bates (Bates 1995) dan K Wulf (Wulf 1996), seperti yang dikutip oleh Siahaan (2004), menyebutkan 4 keuntungan penyelenggaraan pendidikan semacam ini yaitu: (1) meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity), (2) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sifat internet yang tidak mensyaratkan sinkronitas memungkinkan instruktur dan peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran dalam waktu dan tempat yang berbeda, (3) sangat mampu menjangkau audience secara luas dan global, dan (4) mudah melakukan pembaruan materi pembelajaran dan menyimpan data/dokumen. Namun demikian, tidak semua negara dapat menyelenggarakan pembelajaran elektronik.

Kriteria-kriteria di bawah ini merupakan syarat yang telah dipenuhi negara-negara penyelenggara pembelajaran berbasis teknologi, yakni:

(1) sikap positif masyarakat pada teknologi komputer dan internet, yang ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan penyedia jasa internet,

(2) harga perangkat komputer yang relative murah dan dapat dimiliki oleh masyarakat,

(3) kemampuan teknologi memproses data secara cepat dan kapasitas penyimpanan yang besar, dan luasnya akses atau jaringan komunikasi.

2. E- Book (Electronic Book)

Pada fasilitas ini siswa dapat mencari koleksi perpustakaan elektronik berupa buku buku, modul, jurnall, makalah, majalah, surat kabar dan sebagainya.

3. Teleconference atau video conference

Sebuah sistem pembelajaran dimana terjadi interaksi langsung, misalnya antara guru dan siswa, antara dosen dan mahasiswa. Tetapi pemanfaatan TIK sebagai sumber belajar melalui teleconference atau video conference sulit dilaksanakan, mengingat sistem pembelajaran ini memerlukan biaya yang cukup besar dan kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai.

2.2.2 Beberapa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Media Pembelajaran Di Sekolah Diantaranya :

1. Presentasi

Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan 5 sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya:

a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.

b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.

c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi

d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.

2. Demonstrasi

Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film cara-cara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).

3. Virtual Experiment

Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Siswa bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips.com/s3_1.jsp, tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Tampilan crocodile clips seperti tampak pada gambar di bawah ini.membuat rangkaian listrik. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.

4. Kelas virtual

Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Contoh bentuk kelas maya di sekolah X. Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis. Materi online bentuk tugas yang diberikan bentuk test hasil test yang didapat siswa.

2.2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar

dan Media Pembelajaran dari yang Konvensional sampai yang moderen

berdasarkan klasifikasi dan jenis medianya.

No

Klasifikasi

Jenis Media

Kelebihan

Sumber Belajar Moderen

Kelemahan Sumber Belajar Moderen

1.

Media Audio

radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon .

a. Kelas, Besar atau kecil : Kelas tidak membutuhkan bentuk 
fisik lagi, semuanya dapat dibangun dalam aplikasi Internet.
b. Kapan saja,dimana saja : Dapat diakses dari lokasi mana saja 
dan bersifat global. Tanpa batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas tradisonal dengan menggunakan mode komunikasiasynchronous seperti e-mail, diskusi online, siswa dapat mengakses 24 jam setiap hari.
c.MembangunKomunitas : Pembelajaran adalah proses sosial. Siswa dapat belajar saling tukar informasi satu dengan yang lain seperti dengan instruktur. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time maupun non-real time.
 melalui berbagai sumber untuk menambah wawasan peserta terhadap bahan ajarnya.

a. Buruknya atau kurangterencananya perancangan aplikasi web
learning sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna,misalnya tidak user friendly, tidak reliabel dan proses yang tidak jelas.
b. Para pengguna tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem
     yang  digunakan akibat tidak adanya sosialisasi dari sistem(user guide). c. Permasalahan bandwidth yang kecil dapat mengakibatkan lamanyawaktu akses hal ini juga dapat disebabkan oleh buruknya
perancangan materi yang memiliki ukuran file yang besar(akibat adanya unsur audio, video).

2.

Media audiovisual diam

televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara , buku dan suara

3.

Media audiovisual gerak

video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan suara.

4.

Media

visual diam

foto, buku, ansiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi dan barang hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip) , transparansi, mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun, peta, dan globe.

5.

Media visual gerak

film bisu .

6.

Media yang diproyeksikan

Overhead Transparancy, slide, Opaque

7.

Media yang tidak diproyeksikan

Realia, model, bahan grafis, display

8.

Media rekaman

Kaset audio, kaset video,

Media berbasis komputer

Computer-assisted instruction (pembelajaran berbantuan komputer)

9.

Multimedia kit

Perangkat praktikum

10.

Media berbasis jaringan

Internet,E-Learning dll

2.3 Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besar -besaran.

Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:

1. Bidang kejuruan.

TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah-sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.

2. Pustekkom.

Sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E-learning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.

3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional).

Bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

2.3.1 Pengembangan Potensi Insan TIK

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas insan-insan TIK nasional, saat ini telah diinisiasi pembentukan Java Competency Center (JCC), yang bekerjasama dengan PT Sun Microsystems Indonesia. JCC merupakan pusat pelatihan dan pengembangan di bidang teknologi Java dan open Technology yang diproyeksikan akan mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di bidang TIK. Lembaga tersebut akan mempunyai dua fasilitas utama yaitu Java Education Center (JEC) sebagai lembaga pelatihan, dan Java Business Resources Center (JBRC) sebagai pusat inkubasi bisnis.

Selain JCC, telah diinisiasi juga pengembangan Pusat Pelatihan Warintek (PPW) sebagai satu-kesatuan dalam program Warintek yang dikembangkan oleh KNRT. PPW bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengelola Warintek dan para penggunanya dalam pemanfaatan informasi untuk berbagai keperluan.

2.3.2 Pengembangan Regulasi dan Sistem Insentif

Program kajian regulasi di bidang TIK diarahkan untuk mendorong terjadinya kompetisi dalam penyediaan jasa TIK, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keterjangkauan layanan. Sasaran kajian pengembangan regulasi adalah, di antaranya, terwujudnya perangkat regulasi di bidang TIK dan broadcasting yang tepercaya, menjamin kepastian hukum, menjamin penegakan hukum, dan kondusif bagi perkembangan usaha dan investasi baik dari luar maupun dalam negeri.

Sistem insentif diperlukan untuk mengarahkan berbagai kegiatan yang terpaut dengan pengembangan dan pemanfaatan TIK, dalam haluan yang ditetapkan dalam kebijakan-kebijakan riset TIK. Sistem insentif dikembangkan dalam naungan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek (UU Sisnas Litbangrap Iptek).

2.3.3 Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri

Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh.

Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:

1. Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala

sekolah, guru dan majlis madrasah.

2. Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri

3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem

dan jaringan yang sudah dimiliki

4. Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.

5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki

6. Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.

7. Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program

8. Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun

9. Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru

10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap dimadrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain.

3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada makalah yang telah penulis buat mengenai Pemanfaatan dan Pengembangan TIK Sebagai Sumber Belajar, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat digunakan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran.

a. Manfaat TIK sebagai sumber belajar yaitu :

1. E-Learning (Electronic Learning)

2. E- Book (Electronic Book)

3. Teleconference atau video conference

b. Manfaat TIK sebagai media pembelajaran yaitu :

1. Presentasi

2. Demonstrasi

3. Virtual Experiment

4. Kelas virtual

c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat digunakan Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran dari yang Konvensional sampai yang moderen berdasarkan klasifikasi dan jenis medianya. Tergantung bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dan berdasarkan sarana dan prasarana yang tersedia pada masing masing sekolah / universitas.

3.2 Saran

Berdasarkan pada makalah yang telah penulis buat dan penulis sajikan pada diskusi makalah kelas pada hari rabu tanggal 31 Oktober 2007, maka kami selaku kelompok penyaji mendapatkan saran dari peserta forum diskusi agar Pemanfaatan dan Pengembangan TIK sebagai sumber belajar tidak hanya komputer dan internet saja, tetapi alangkah lebih baiknya agar TIK nya di tambah, seperti televisi dan radio. Dari saran tersebut maka telah kami tambahkan materi tersebut di makalah perbaikan kami ini.

4. Daftar Pustaka

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Prawiradilaga, Salma. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Salemba Infotek.

http://www.bantenprov.go.id

http://www.depdiknas.go.id

http://www.duniaguru.com

http://www.e-dukasi.net

http://www.ekofeum.or.id

http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/RightHan dRule/RightHandRule.html

Tidak ada komentar: